Category Archives: Blog
Punya Rekan Kerja yang Sulit Diajak Bekerja Sama? Berikut Cara Mengatasinya!
Dalam bekerja kita dituntut untuk saling berkolaborasi atau bekerjasama dengan rekan kerja lain, baik yang satu divisi maupun berbeda divisi dengan kita. Namun, tidak semua rekan kerja mudah untuk diajak kerjasama. Terkadang tidak jarang kita menghadapi rekan kerja yang sulit untuk diajak bekerja sama. Apalagi ditambah dengan perbedaan gaya kerja, kepribadian, dan sikap dari masing-masing rekan kerja.
Situasi ini terkadang menyulitkan, sebab rekan kerja yang sulit diajak bekerja sama dapat menghambat proses kerja. Meskipun menjadi tantangan tersendiri, mau tidak mau kita harus berusaha menghadapinya, sehingga pekerjaan tidak terhambat dan dapat berjalan lancar.
Yuk, coba beberapa cara ini untuk menghadapi rekan kerja yang sulit diajak bekerjasama:
1. Dekatkan diri dan pahami karakternya
Melakukan pendekatan atau mencoba akrab menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Jika sebelumnya kita belum pernah bekerjasama atau satu tim dengan mereka, maka menjalin hubungan tersebut lebih dahulu mutlak dilakukan. Bukan tidak mungkin rekan kerja yang sulit diajak bekerjasama di sebabkan kita yang tidak dekat atau akrab dengan mereka.
Selain itu kita juga perlu mengenal karakter rekan kerja dengan baik. Setiap orang memiliki karakternya masing-masing. Dengan mengenal karakter, kita dapat mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk mengajak mereka bekerjasama. Semakin kita akrab dan mengenali karakter masing-masing, maka semakin mudah untuk mengajak mereka bekerjasama.
2. Jalin komunikasi yang baik
Saat bekerja komunikasi menjadi aspek penting. Hampir semua aktivitas kerja membutuhkan komunikasi, mulai dari bertukar ide, pendapat, masukan serta kritikan. Komunikasi juga menjadi pondasi utama untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang di tempat kerja. Komunikasi yang jelas dan terbuka dapat mengurangi kesalahpahaman dan memudahkan kita untuk berkolaborasi.
Terkadang rekan kerja yang sulit diajak bekerjasama, salah satu penyebabnya adalah komunikasi yang buruk. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu menjalin komunikasi yang baik dengan rekan kerja. Tidak harus selalu tentang pekerjaan, kita dapat berkomunikasi mengenai hal-hal di luar pekerjaan seperti menanyakan hobi, tren terbaru, maupun sekadar basa-basi belaka.
3. Fokus dan tetap profesional
Meskipun kita merasa kesal dengan rekan kerja yang sulit untuk diajak bekerjasama, namun disisi lain kita juga dituntut untuk tetap bersikap profesional. Ada baiknya kita tetap fokus dengan apa yang dikerjakan dan berusaha menyelesaikan tugas sebaik mungkin. Ingat bahwa kita masih punya pekerjaan yang harus diselesaikan demi kesuksesan karir kita juga.
Jadi, fokuslah pada tujuan dan ingatkan rekan kerja yang sulit diajak bekerja sama tentang pentingnya kerjasama untuk mencapai tujuan. Ini juga agar kita tidak terlalu terbebani dengan masalah yang muncul akibat tidak adanya kerjasama yang baik.
4. Introspeksi diri
Terkadang tanpa kita sadari ada tindakan atau ucapan kita yang menyakiti perasaan rekan kerja. Sehingga menyebabkan mereka menjaga jarak dan enggan untuk bekerjasama dengan kita. Oleh karena itu, introspeksi diri sendiri apakah selama ini cara kita bertindak terhadap mereka ada yang salah, atau mungkin secara tidak sadar kita pernah melakukan kesalahan. Coba perlakukan rekan kerja dengan baik, agar pekerjaan menjadi tidak terganggu dan rekan kerja mau untuk bekerjasama.
5. Cari solusi bersama atasan atau HRD
Jika kita sudah berupaya dan mencoba berbagai cara namun rekan kerja masih sulit untuk diajak bekerja sama, maka solusi terakhir yang bisa diambil adalah dengan membicarakan dan mencari solusi bersama atasan atau HRD. Mereka pasti akan mencoba membantu menemukan solusi yang tepat untuk kedua belah pihak. Yang paling penting, ketika membicarakan permasalahan, usahakan untuk tetap objektif dan jangan menjatuhkan rekan kerja.
Lima Langkah Membangun Komunikasi di Tempat Kerja
Skill komunikasi saat ini menjadi salah satu aspek penting dalam bekerja. Hampir semua aktivitas kerja membutuhkan komunikasi, mulai dari bertukar ide, pendapat, masukan serta kritikan. Komunikasi juga menjadi pondasi utama untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang di tempat kerja.
Baik dan buruknya komunikasi di tempat kerja juga berpengaruh terhadap kualitas yang karyawan dalam menyelesaikan tugas. Bagaimana cara pekerja menyelesaikan konflik, berinteraksi dengan rekan kerja, hingga bagaimana cara karyawan membangun pola kerja yang efektif dengan tim atau rekan kerja berkaitan erat dengan komunikasi.
Berikut cara membangun komunikasi yang baik di tempat kerja:
1. Sampaikan informasi secara jelas
Penyampaian informasi atau pesan berdampak penting saat berkomunikasi. Saat berbicara dengan lawan bicara ucapkan pesan yang ingin disampaikan secara efektif, jelas, singkat, dan tidak berbelit-belit agar lawan bicara dapat mengerti apa yang disampaikan. Hindari penggunaan bahasa atau istilah yang ambigu, yang mungkin sulit dipahami orang lain.
Agar komunikasi berjalan efektif, sebaiknya pikirkan dulu apa pesan yang hendak disampaikan. Kemudian rangkai kalimat yang pas untuk menyampaikannya agar orang bisa mengerti dan memahami apa yang kita maksud.
2. Mampu mendengarkan dengan baik
Menjalin komunikasi tidak hanya tentang berbicara atau menyampaikan pesan saja. Namun, komunikasi juga berarti mampu mendengar pesan dan menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara. Jika diperlukan, kita juga dapat memberikan umpan balik dengan mengajukan pertanyaan yang memastikan pemahaman kita. Hal ini bertujuan untuk membantu kita memahami pesan atau informasi yang disampaikan.
3. Perhatikan bahasa tubuh dan nada bicara
Komunikasi yang baik juga bisa dilihat dari bahasa tubuh atau bahasa nonverbal. Komunikasi berjalan dengan baik jika kita mampu memperhatikan bahasa tubuh yang digunakan saat berkomunikasi dengan lawan bicara, misalnya melakukan kontak mata, tidak membungkukkan tubuh, dan lain sebagainya. Mengatur nada bicara juga perlu diperhatikan saat berkomunikasi agar tidak terlalu pelan atau terlalu kencang.
4. Mampu berpikir terbuka
Agar komunikasi berjalan efektif, kita perlu memiliki pemikir terbuka terhadap informasi dari lawan bicara. Hindari persepsi dan buanglah prasangka buruk. Jangan menilai terlalu cepat, dan terbukalah dengan umpan balik lawan bicara. Dengan memiliki pemikiran terbuka, kita lebih mudah memahami pesan yang orang lain sampaikan.
Hal ini juga menunjukan sikap ramah dan sopan saat berinteraksi. Sifat terbuka terhadap umpan balik memungknkan kita untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan kolaborasi di tempat kerja.
5. Pilih media komunikasi yang tepat
Memilih media komunikasi yang tepat menjadi hal yang patut diperhatikan dalam beberapa situasi. Pertimbangkan kebutuhan informasi dan urgensi pesan saat memilih media komunikasi. Beberapa pesan mungkin lebih baik disampaikan secara langsung melalui pertemuan tatap muka, sementara beberapa pesan lain dapat dikomunikasikan melalui pesan instan, telepon, maupun video conference.
Kita juga perlu bijak dalam memilih media komunikasi agar tidak terjadi salah paham atau menjadi sumber konflik. Apalagi di era digital saat ini, teknologi memudahkan kita untuk berkomunikasi dimana saja dan kapan saja.
Demikian lima langkah mudah membangun komunikasi ditempat kerja yang dapat segera diterapkan di tempat kerja Anda.
LOWONGAN KERJA!
“Ingin mengembangkan karier di dunia audit bersama tim yang profesional dan berpengalaman? Kami membuka kesempatan bagi Anda untuk bergabung sebagai Supervisor, Senior Staff, dan Junior Staff di kantor akuntan publik. Jika Anda memiliki minat dalam audit eksternal, memiliki ketajaman analitis, semangat untuk terus berkembang, dan ingin berkontribusi dalam proyek-proyek menantang, inilah saatnya untuk mengambil langkah berikutnya dalam karier Anda!”
Kualifikasi untuk Supervisor:
- Laki-laki/Perempuan
- Pendidikan: Minimal Sarjana (S1) Akuntansi.
- Sertifikasi: Lebih diutamakan jika memiliki gelar profesi atau sedang dalam proses memperoleh CPA (Certified Public Accountant).
- Pengalaman: Minimal lima tahun pengalaman kerja di bidang audit eksternal, dan setidaknya dua tahun di posisi supervisi.
Kompetensi:
- Mampu menganalisis laporan keuangan dan mengidentifikasi ketidaksesuaian atau potensi risiko.
- Memahami dan mampu menerapkan standar akuntansi (PSAK, IFRS, GAAP), regulasi terkait audit, dan praktek terbaik dalam industri audit.
- Dapat menginterpretasikan data keuangan dan menemukan pola atau anomali dalam transaksi.
- Menguasai proses audit dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian audit.
- Mampu mengidentifikasi permasalahan yang kompleks dalam proses audit dan mencari solusi sesuai dengan regulasi dan standar audit.
- Memahami metodologi audit berbasis risiko dan strategi pengujian substantif serta compliance testing.
- Mampu menyusun dan menyampaikan laporan audit secara jelas dan profesional.
- Mampu berkomunikasi secara efektif dengan klien untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
- Memiliki keterampilan negosiasi yang baik dalam menjelaskan temuan audit kepada klien.
- Mampu memimpin tim audit, memberikan arahan, dan memfasilitasi pertemuan audit.
- Dapat bekerja secara independen maupun dalam tim dengan supervisi minimal.
- Memiliki kemampuan supervisi yang kuat untuk mengelola tim, memprioritaskan pekerjaan, dan mengatasi tantangan yang muncul selama proses audit.
- Dapat membimbing dan mengembangkan anggota tim.
- Menjunjung tinggi kode etik profesi auditor dan prinsip independensi.
- Memiliki sikap skeptis profesional yang kuat dalam melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan.
Kualifikasi untuk Senior Staff:
- Laki-laki/Perempuan
- Pendidikan: Minimal Sarjana (S1) Akuntansi
- Pengalaman: Minimal dua tahun dalam audit eksternal di Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kompetensi:
- Mampu melakukan analisis yang mendalam terhadap laporan keuangan dan risiko audit.
- Memahami standar akuntansi (PSAK, IFRS, dan GAAP) serta regulasi terkait audit.
- Memahami proses audit dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian audit.
- Mampu mengidentifikasi ketidaksesuaian dan permasalahan dalam proses audit.
- Memiliki kemampuan komunikasi verbal dan tertulis yang baik, termasuk dalam menyampaikan hasil audit kepada klien.
- Mampu membimbing dan mengarahkan junior auditor dalam pelaksanaan tugas audit.
- Dapat bekerja secara independen maupun dalam tim dengan supervisi minimal.
- Mampu mendokumentasikan tugas-tugas atau temuan audit dengan jelas dan terstruktur.
- Memiliki keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang baik.
- Teliti dalam mengolah data dan informasi audit.
- Menjunjung tinggi kode etik profesi auditor dan prinsip independensi.
- Memiliki sikap skeptis profesional yang kuat dalam melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan.
Kualifikasi untuk Junior Staff:
- Laki-laki/Perempuan
- Pendidikan: Minimal Sarjana (S1) Akuntansi
- Pengalaman: lulusan baru (freshgraduate) atau memiliki satu tahun pengalaman dalam audit eksternal di Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kompetensi:
- Memahami dasar-dasar akuntansi keuangan, auditing dan perpajakan.
- Mengenali standar akuntansi yang berlaku, seperti PSAK, IFRS, atau GAAP.
- Memiliki pemahaman tentang proses audit eksternal dan risiko audit.
- Mampu menganalisis laporan keuangan dan mengidentifikasi ketidaksesuaian dasar.
- Mampu mendokumentasikan tugas-tugas atau temuan audit dengan jelas dan terstruktur.
- Memiliki keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang baik.
- Teliti dalam mengolah data dan informasi audit.
- Mampu mengarahkan diri sendiri dan bekerja dengan tenggat waktu yang ketat.
- Mampu bekerja dalam tim dan memiliki komunikasi yang baik dengan kolega dan klien.
- Menjunjung tinggi kode etik profesi auditor dan prinsip independensi.
- Memiliki sikap profesional yang kuat dalam melakukan peran sebagai auditor.
Kesempatan ini terbuka bagi Anda yang ingin berkembang dan berkontribusi di dunia audit eksternal. Jika Anda memenuhi kualifikasi dan siap untuk mengambil tantangan baru, jangan ragu untuk melamar!
Kirimkan CV dan surat lamaran Anda ke rekrutmen@akuntansi.id dengan mencantumkan posisi yang dilamar dan nama Anda di subjek email (contoh: supervisor_Abidin) sebelum Jumat, 30 Mei 2025. Kami tunggu kehadiran Anda dalam tim kami!”