Aktivitas yang Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis tidak serta merta ada di setiap diri manusia. Keterampilan ini bukanlah bawaan lahir. Untuk menguasai kemampuan berpikir kritis, kita dapat mempelajari dan melatihnya. Semakin baik kita melatih dan mempraktekannya, semakin terasah kemampuan ini. Berikut beberapa aktivitas sehari-hari yang membantu kita mengasah kemampuan berpikir kritis:

1. Membaca

Membaca merupakan kegiatan yang memiliki banyak manfaat. Selain dapat memperluas wawasan dan informasi, membaca menjadi salah satu kegiatan yang efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Cari dan baca buku atau artikel yang membahas berbagai topik dengan isi materi yang memerlukan pemahaman mendalam. Dengan terpapar ide dan argumen yang ada dalam buku, mendorong kita untuk menganalisis dan mengevaluasinya. Rajin membaca juga memperkuat kemampuan menyusun argumen yang logis dan mendukung pemikiran kritis.

2. Banyak bertanya

Rasa ingin tahu yang tinggi juga menjadi salah satu kegiatan yang mampu mengasah kemampuan berpikir kritis. Kritis menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti bersifat tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, dan tajam dalam menganalisis. Contohnya, saat mendapatkan informasi terbaru yang belum diyakini kebenarannya, kita berusaha mencari sumber lain yang dapat dipercaya untuk menilai kebenaran informasi tersebut. Salah satu caranya yaitu dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar secara tidak langsung membantu otak untuk menganalisis setiap informasi yang diterima. Nilai tambah dari kebiasaan bertanya juga dapat membantu mengembangkan keterampilan problem solving. Sehingga kita dapat belajar memecahkan masalah secara sistematis dan kritis

3. Mendengarkan

Cara lain untuk mengasah kemampuan berpikir kritis adalah mendengarkan secara aktif. Mendengarkan disini bukan hanya sekedar mendengarkan, tetapi juga menyimak dengan seksama agar memahami perspektif lawan bicara. Untuk kemudian merespon percakapan tersebut dengan positif dan menciptakan atmosfir percakapan yang produktif. Cobalah mendengarkan tanpa menghakimi, karena berpikir kritis adalah tentang menjaga bagaimana kita bisa tetap open-minded.

4. Debat atau diskusi

Berpartisipasi dalam debat atau diskusi, baik secara formal maupun non formal merupakan salah satu aktivitas yang efektif untuk melatih dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.  Saat terlibat debat atau diskusi, biasanya kita mempertimbangkan argumen dari berbagai perspektif, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan argumen, menyusun argumen sendiri secara logis didukung bukti yang kuat. Di sisi lain, melakukan debat atau diskusi juga mendorong kita untuk berbagi ide, mempertanyakan asumsi, dan bekerjasama untuk mendapatkan pemahaman bersama.

5. Bermain game

Tidak selamanya bermain game itu berdampak buruk. Ternyata ada beberapa game yang justru mengasah kemampuan berpikir kritis. Contohnya, TTS, catur, sudoku, puzzle, dan beberapa game lain yang menantang pemainnya untuk menganalisis situasi, membuat keputusan strategis, dan memecahkan masalah. Semuanya merupakan bagian dari proses berpikir kritis. Jadi, selain terasa menyenangkan dan dapat membunuh waktu luang, bermain game dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Posted in Blog.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *